Bagaimanakah perusahaan menentukan kerugian piutang jika perusahaan tersebut menggunakan metoda penghapusan langsung dan Sebutkan keburukan metode tersebut?
Akuntansi
0407
Pertanyaan
Bagaimanakah perusahaan menentukan kerugian piutang jika perusahaan tersebut menggunakan metoda penghapusan langsung dan Sebutkan keburukan metode tersebut?
1 Jawaban
-
1. Jawaban khalfaniabrar
Ada 2 metode penghapusan piutang yaitu metode cadangan kerugian piutang dan metode penghapusan langsung. Yuk di bahas satu-satu ya.
Metode #1. Cadangan Kerugian Piutang
Untuk mengetahui jenis-jenis dan cara menghitung cadangan kerugian piutang, anda bisa membaca di artikel “cara menentukan dan menghitung cadangan kerugian piutang”.
Untuk kali ini lebih menekankan pada cara pencatatanya dalam akuntansi. Dalam metode setiap akhir periode ditentukan taksiran jumlah kerugian piutang.
Taksiran kerugian piutang ini di catat ke rekening Kerugian Piutang sisi debet dan Cadangan Kerugian Piutang di sisi kredit.
Kerugian Piutang Rp. xxx
Cadangan Kerugian Piutang Rp. xxx
Cadangan kerugian piutang yang jelas-jelas tidak dapat ditagih karena debiturnya meninggal, bangkrut, atau sebab-sebab lain harus dihapuskan dari rekening piutang.
Penghapusan piutang ini merupakan suatu kerugian, pencatatannya tidak dibebankan ke rekening Kerugian Piutang tetapi dibebankan ke rekening Cadangan Kerugian Piutang. Karena kerugian piutangnya sudah diakui pada akhir periode sebelumnya.
Misalnya terjadi penghapusan piutang seorang debitur Rp 150.000 maka jurnalnya sebagai berikut :
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Kadang-kadang piutang yang sudah dihapus dilunasi kembali. Penerimaan piutang yang sudah dihapuskan akan dikreditkan ke rekening Cadangan Kerugian Piutang sebagai berikut :
Kas Rp. xxx
Cadangan Kerugian Piutang Rp. xxx
Bila pelunasan piutang yang sudah dihapus tidak langsung diterima, maka pada saat dietahui bahwa piutang akan dilunasi dibuat jurnal untuk mencatat kembali piutang yang sudah dihapus sebagai berikut :
Piutang Rp. xxx
Cadangan kerugian piutang Rp. xxx
Penerimaan uangnya dijurnal sebagai berikut
Kas Rp xxx
Piutang Rp xxx
Agar lebih jelas, mari kita kaji contoh transaksi dibawah ini:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung taksiran kerugian piutang sebesar Rp 10.000. Pada tanggal 15 April 2015 pelanggan Pak Agus yang piutangnya sebesar Rp 150.000 bangkrut dan menyatakan tidak dapat melunasi utangnya. Tetapi pada tanggal 1 Juli 2015 Pak Agus datang dan menyatakan akan melunasi utangnya pada tanggal 1 Agustus 2015.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut :
Tanggal 31 Desember 2014: Taksiran kerugian piutang Rp. 10.000
Kerugian Piutang Rp. 10.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 10.000
Tanggal 15 April 2015 : Menghapus piutang Pak Agus sebesar Rp. 150.000
Cadangan kerugian Piutang Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Tanggal 1 Juli 2015 : Pernyataan dari Pak Agus akan melunasi hutangnya.
Piutang Rp. 150.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 150.000
Tanggal 1 Agustus 2015: Penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus
Kas Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Bila Pak Agus melunasi hutangnya pada tahun 2016, atau setelah periode tutup buku maka penerimaan piutang itu akan dikreditkan ke rekening Penerimaan Piutang Yang Sudah dihapus.
Dan pencatatan jurnal dibuat sebagai berikut :
Tanggal 1 Juli 2015: Pak menyatakan akan melunasi hutangnya.
Piutang Rp. 150.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 150.000
Tanggal 15 Januari 2016: Penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus.
Kas Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Metode #2. Penghapusan Piutang
Metode ini biasanya digunakan dalam perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan-perusahaan yang tidak dapat menaksir kerugian piutang dengan baik.
Pada akhir periode tidak ada taksiran kerugian piutang yang dibebankan, tetapi kerugian piutang baru diakui pada waktu diketahui ada piutang yang tidak dapat ditagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada rekening Kerugian Piutang.
Penerimaan dari piutang yang sudah dihapus akan dikreditkan ke rekening Kerugian Piutang bila buku-buku belum ditutup. Tetapi bila penerimaan piutang yang sudah dihapus itu terjadi sesudah buku-buku ditutup maka akan dikreditkan ke rekening Penerimaan Piutang yang Sudah dihapus.
Penggunaan metode penghapusan langsung tidak dapat menunjukkan jumlah piutang yang diharapkan akan ditagih dalam neraca, karena neraca hanya menunjukkan jumlah piutang bruto.
Untuk pencatatannya, yuk kita ikuti langkah-langkahnya berikut ini:
Masih berdasarkan pada contoh transaksi pada metode cadangan kerugian piutang.
Tanggal 31 Desember 2014: Taksiran kerugian piutang Rp. 10.000
Tidak ada jurnal.
Tanggal 15 April 2015 : Menghapus piutang Pak Agus sebesar Rp. 150.000
Kerugian Piutang Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Tanggal 1 Juli 2015 : Pernyataan dari Pak Agus akan melunasi hutangnya
Piutang Rp. 150.000
Kerugian Piutang Rp. 150.000
Tanggal 1 Agustus 2015: Penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus
Kas Rp.
Demikian pembahasan mengenai metode penghapusan piutang tak tertagih dengan menggunakan metode penghapusan piutang dan metode cadangan kerugian piutang.
mohon di like jadikan aku yg terbaik