B. Indonesia

Pertanyaan

Tolong prafasakan puisi karya chairil anwar, karawang bekasi. dari awal bait, sampai akhir bait!

1 Jawaban

  • (Dan) Kami (,) yang kini terbaring (meninggal) antara Krawang-(dan) Bekasi 
    (Kami) tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi. 
    Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru (suara perjuangan) kami, 
    terbayang kami (ingin) maju dan mendegap hati ? 

    Kami bicara padamu dalam (keadaan) hening di malam (yang) sepi 
    Jika dada (te)rasa hampa dan jam dinding yang berdetak 
    Kami (telah) mati muda. Yang (ter)tinggal (dari kami hanya) tulang diliputi debu. 
    (Selalulah) Kenang (kami), kenanglah (jasa) kami. 

    (Karena) Kami sudah coba apa yang kami (mampu) bisa (lakukan) 
    Tapi kerja belum selesai,(karena) belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa (yang terbaring gugur) 

    (Namun) Kami cuma tulang-tulang berserakan 
    Tapi adalah kepunyaanmu 
    (Karena) Kaulah lagi yang (akan) tentukan (sendiri) nilai (harga diri) tulang-tulang berserakan(tersebut) 

    Atau (hanyalah) jiwa kami melayang untuk kemerdekaan(,) kemenangan dan harapan (bangsa)(.) 
    atau tidak untuk apa-apa, 
    Kami tidak tahu, (karena) kami tidak lagi bisa berkata 
    Kaulah sekarang yang berkata (untuk bangsa dan kami yang telah gugur)(.) 

    Kami bicara padamu dalam (keadaan) hening di malam (yang) sepi 
    Jika ada (te)rasa hampa dan jam dinding yang berdetak 

    (Selalulah) Kenang (kami), kenanglah (jasa) kami 
    Teruskan (selalu), teruskan (semangat dalam) jiwa kami 
    (Yang setia) Menjaga Bung Karno(,) 
    menjaga Bung Hatta 
    (dan) menjaga Bung Sjahrir 

    (Tapi) Kami sekarang mayat 
    (Namun) Berikan kami arti (bagi kami)(.) 
    Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian (bangsa)(.) 

    (Selalulah) Kenang (kami), kenanglah (jasa) kami 
    yang (ter)tinggal (dari kami) (hanyalah) tulang-tulang diliputi debu(.) 
    Beribu kami terbaring (gugur) antara Krawang-Bekasi

Pertanyaan Lainnya