Apa tema cerpen sebuah mimpi sebelum tidur? Dan bukti kalimatnya Tolong dijawab!!! Besok dikumpul!!!!
B. Indonesia
Hanumkhalida
Pertanyaan
Apa tema cerpen sebuah mimpi sebelum tidur? Dan bukti kalimatnya
Tolong dijawab!!!
Besok dikumpul!!!!
Tolong dijawab!!!
Besok dikumpul!!!!
1 Jawaban
-
1. Jawaban soniagracia2
Judul Cerpen Sebuah Mimpi Sebelum Tidur
Cerpen Karangan: Santika Dewi
Kategori: Cerpen Galau, Cerpen Motivasi
Lolos moderasi pada: 20 October 2014
“Good Bye my last years, welcome New Year, happy time, happy day, everywhere”, ku lihat lagi sebuah catatan kecil yang sempat ku tulis beberapa waktu yang lalu di tanggal terakhir kalender 2013. Malam ini adalah malam ketiga di tahun 2014, malam yang sunyi, malam yang sepi. Di tengah gelapnya malam, di antara lampu-lampu yang tak menyala, hanya kamarku yang masih berbinar. Malam yang dingin dan melelahkan, itulah yang terasa saat ini. Hanya angin yang berhembus pelan, menari di antara celah dedaunan yang setia menemaniku di malam kelam ini. Hati masih risau dan terbengkalai, otot dan saraf-saraf di tubuh ini masih merintih, namun mata masih enggan tuk terpejam.
Ku ambil gitar, ku coba merangkaikan suasana hati melalui melodi yang merambat dan bergetar. Namun sayangnya itu tak berhasil membuat hatiku merasa nyaman. Ku rebahkan kembali tubuhku di atas ranjang tempat tidur yang tak seberapa nyaman ini. Mata belum juga terpejam,. “December 30, time to action with TL theater team, Ganbatte kudasai ne!”, sebuah tulisan yang terselip di antara puluhan gambar yang terpampang di tembok membuatku menarik nafas yang dalam. Kemudian fikirku melambung jauh, ingatan tentang hari ini dan beberapa hari yang lalu mengunjungiku, mengganggu perasaanku.
Malam ini, malam yang menggetarkan hati. Ah bukan, tapi malam yang mengguncang jiwa. Hal ini tidak lagi seperti menggores hatiku, tapi telah merobek dan mencabik-cabik harapanku. Tak terbayangkan lagi waktu luang yang telah terbuang sia-sia dua minggu bahkan sebulan terakhir ini. Kebanggaan dan senyum yang seharusnya menjadi hasil akhir dari keringat selama ini, ironisnya hanya menyisakan rasa kecewa yang melumatkan hati. Kenangan dua minggu liburan akhir semester lalu merasuki otakku. Tiba-tiba aku teringat sesuatu, sebuah foto dan video yang tak sengaja dibuat ketika aku dan teman-teman teater berlatih untuk mempersiapkan diri untuk sebuah acara yang ternyata hanya sebagai ajang kekecewaan kami. Ketika aku lihat kembali saat-saat kebersamaan bersama mereka, sungguh aku merasa hidup kembali. Aku merasakan ada sesuatu yang melengkapi hidupku, melengkapi jiwaku, bersama mereka. Ada sesuatu yang tak mampu diwakili oleh kata apapun saat mata ini melihat senyum tertoreh di setiap wajah kami. Aku merasakan sentuhan kehangatan dan keterbukaan di setiap celah kebersamaan kami. Semangat api yang menyala saat kami berbondong-bondong berkeringat ke sekolah dikala teman-teman yang lain menikmati secangkir teh hangat di hari liburnya. Mendung, gerimis, becek, hujan, bahkan badai semua itu terasa sirna ketika kami saling bertemu satu dengan yang lainnya.