Adanya kelompok oposisi biasa ditemukan dalam negara demokrasi,yang peranannya adalah

Noam Chomsky pernah berkata: Peoples tend to rally around power. Artinya,orang-orang cenderung akan berkumpul di sekitar kekuasaan.

Jika diibarat, kekuasaan itu adalah sebuah tumpukan gula yang tentunya akan mengundang datangnya semut-semut dan aneka jenis makhluk lain yang menyukainya.

Di sebuah Negara,biasa ditemukan kelompok-kelompok yang berusaha untuk selalu ada dalam lingkar kekuasaan dengan berbagai motif yang mungkin hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Beberapa orang bahkan menyebut kelompok-kelompok ini sebagai penjilat yang rela melakukan apapun demi posisi nyaman dalam kekuasaan. Memang tidak semua kelompok tersebut dapat disebut dengan sebutan penjilat. Sebuah kesalahan besar jika kita menyebut semua kelompok yang dekat dengan penguasa sebagai penjilat.

Jika semua kelompok satu suara dengan kepentingan penguasa, tentunya sebuah Negara yang demokratis rawan menjadi Negara Tiran. Disitulah pihak-pihak yang menjadi oposisi bagi kekuasaan memainkan perannya sebagai kekuatan penyeimbang agar Negara tetap berjalan dengan baik.

Adanya kubu oposisi dalam sistem demokrasi adalah salah satu upaya subjek untuk mengaktualisasikan makna demokrasi hakiki yang salah satunya ditandai oleh sebuah relasi yang bergerak antara konsensus dan disensus, checks and balances serta harmoni dan disharmoni. Terlepas dari hal itu sebuah kuasa akan menjadi totaliter dan absolut.

Oleh sebab itu, dengan peranannya sebagai penyeimbang, oposisi adalah salah satu elemen penting untuk membangun negara demokrasi yang kuat.